Sabtu, 11 Januari 2014

Aktivis Muslimah Berkontribusi Mengubah Masyarakat Sesuai Jalan Dakwah Rasulullah

HTI Press. Yogyakarta. Dari kilas balik peristiwa yang terjadi sepanjang tahun 2013 di bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan, keamanan, dan lainnya, menunjukkan bahwa bangsa ini masih terpuruk. Demikian kesepakatan pendapat yang terungkap dari Forum Silaturahmi Aktivis Gadjah Mada (FORSAM GAMA), Sabtu (11/1) di selasar utara Masjid Kampus UGM Yogyakarta diselenggarakan oleh MHTI Chapter Kampus UGM.
Agenda yang dipandu oleh Endang Pamulatsih (mantan Ketua Departemen Kemuslimahan Keluarga Mahasiswa Muslim Pertanian UGM ) ini dihadiri sekitar 25 aktivis dari berbagai organisasi tingkat fakultas dan universitas di UGM. Nuraini Septiti, aktivis Jama’ah Vokasi Al ‘Alim (JAVA) menyampaikan pantikan diskusi dengan menggambarkan bahwa Indonesia sekarang tidak “sedang baik-baik saja”. Terdapat banyak masalah di Indonesia dan aktivis kampus sebagai orang yang bergerak dan menggerakkan orang lain menuju keadaan yang lebih baik mempunyai peran penting dalam mengawali perubahan Indonesia. “Meski faktanya,  masih ada beberapa aktivis yang masuk ke organisasi sekedar menitip nama sebagai sarana eksistensi diri bahwa dia adalah aktivis. Ada juga aktivis yang memiliki segudang program kerja tapi sedikit yang berkontribusi ke masyarakat bahkan urgensinya sama sekali tidak menyentuh persoalan masyarakat,” kritik Nuraini.
Afifatul Faizah aktivis Jama’ah Shalahuddin (JS) dan JAVA berkomentar terkait maraknya korupsi, gaul bebas remaja SMP, kenaikan harga LPG, yang menunjukkan Indonesia dalam kondisi sekarat. Hal tersebut diamini oleh Sheila Ramadhani dari Keluarga Muslim Peternakan (KMPT) yang merasakan kuliah tanpa uang itu susah, harus bersusah payah untuk mencari beasiswa, tentu masih banyak yang belum bisa mengenyam pendidikan akibat biaya yang sangat mahal seperti UGM yang menerapkan UKT (uang kuliah tunggal). Mia (JS) melihat bahwa banyak aktivis terkungkung pada tugas-tugas perkuliahan, mulai dari kerja kelompok, responsi, praktikum, kerja laporan yang cukup menyita waktu karena hal tersebut bagian dari amanah orang tua. Terkadang aktivis sudah cukup bangga dengan mengadakan bakti sosial, memberikan sumbangan ke desa binaan, tanpa melihat apakah aktivitas tersebut tepat untuk membangkitkan umat. “Karena sudah banyak kegiatan serupa yang dilaksanakan namun umat masih terpuruk dengan kemiskinannya,” kata Mia.
Masalah-masalah yang dihadapi oleh umat tentu membutuhkan solusi. Okta dari UMMATI terinspirasi dengan perjuangan Rasul beserta para sahabat, karena kondisi sekarang sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan kondisi di masa Rasulullah memulai aktivitas dakwahnya. Okta menggambarkan tentang sosok Mushaab bin Umair yang menjadi duta Rasul/aktivis di Madinah berhasil mengubah keadaan masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat yang islami dengan konsep Islam yang  membawa kedamaian bagi masyarakat majemuk. Endah dari JMF (Jamaah Muslim Fisipol) menambahkan bahwa Islam tidak sekedar mengurusi masalah ibadah mahdoh, namun  mengatur seluruh aspek kehidupan, sejak kita bangun pagi sampai bangun negara, dan perubahan besar itu dimulai dari gerakan pemuda. Arofah dari BEM KH menegaskan, sebagai aktivis harus membangun pola pikir dan pola sikap yang sesuai dengan Islam agar pergerakan yang dilakukan oleh aktivis terarah dan sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah. []

Jumat, 03 Januari 2014

Segmen Usaha Perbankan

Segmen usaha perbankan dapat dibedakan menjadi :
1.      Institutional Banking
·         Menyediakan peningkatan funding kepada institusi-institusi pemerintah melalui penguatan account plan, dengan aktivitas seperti : dana pensiun & lembaga keuangan
2.      Corporate Banking
·         Menyediakan layanan transaksi yang terintegrasi, produk kredit serta capital market yang lengkap untuk corporate clients yang beroperasi di Indonesia dan di negara lain dimana Bank beroperasi, dengan aktivitas sebagai berikut:
Corporate Banking, Corporate Banking Agro Based, Syndication Oil And Gas, Corporate Transaction Banking Sales, Sekuritas
3.      Commercial & Business Banking
·         Memastikan kemudahan nasabah dalam mengakses layanan Bank Mandiri di segmen commercial & business¸ dengan aktivitas sebagai berikut:
Jakarta commercial sales, regional commercial sales, business banking, wholesale transaction banking (WTB)
4.      Micro & Retail Banking
·         Mewujudkan retail franchise terdepan melalui perluasan jaringan micro & retail banking, memperkuat posisi dan reputasi Bank Mandiri di mata nasabah (Marketing communication), menyempurnakan tingkat pelayanan secara terus menerus, peningkatan aliansi silang dan sinergi dengan unit bisnis lain dan anak perusahaan. dengan aktivitas sebagai berikut:
Distribution network, Mass banking, Electronic banking, Micro network development, Wealth management
5.      Consumer Finance
·         Pengembangan retail financing businessBank Mandiri,  melalui penajaman target pasar di masing-masing daerah potensial, pengembangan produk yang variatif dan inovatif, strategi pemasaran yang terfokus, pricing strategy¸fitur produk yang inspiratif serta manajemen resiko yang dinamis. Dengan aktivitas sebagai berikut: Consumer Card, Consumer Loans
                                                        *dari berbagai sumber ;)