Bertolak dari sebuah ayat yang begitu menggetarkan hati,
“kamu adalah umat
yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf,
dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.(QS. Ali Imran:
110)
“kuntum khoiru ummah” bukanlah sebuah pujian dan predikat
biasa. Terlebih lagi jika yang memuji bukan sekedar pujaan hati, namun Sang
pemilik hati. siapapun pasti bangga dibuatnya.
Tapi...
Melihat realita yang kini terjadi, Apakah umat Islam sekarang
adalah umat yang terbaik. kita dihadapkan pada sebuah fakta bahwa kita (umat
Islam) bukanlah umat yang terbaik!
Justru apa yang terjadi hari ini? Penindasan,
kemiskinan, keterbelakangan, pembunuhan hingga pemerkosaan bahkan menjadi hal
yang biasa. Lebih miris lagi melihat kondisi remaja saat ini, setiap hari kita
disuguhkan berita-berita mengenai perilaku remaja yang semakin hari semakin
menyimpang, mulai dari tawuran pelajar yang makin marak terjadi hingga
menimbulkan korban jiwa. Pelaku pornografi dan seks bebas yang sebagian besar
dilakukan oleh remaja. Belum lagi kasus aborsi dan narkoba hingga pelacuran
dibawah umur yang kini kian merebak. Apakah kita akan menutup mata dari semua
ini?
Ikhwah fillah, kembali pada ayat pertama tadi, melihat
kondisi umat Islam, para pemuda khususnya yang sedemikian parahnya ini.
Bukankah ayat tadi kontradiksi dengan keadaan kita saat ini.
Kalau begitu, apakah ayat al quran tadi adalah bohong? mungkinkah
Allah telah berbohong? Tapi apakah mungkin kita menafikkan sebuah pernyataan
Allah? Maha Benar Allah dalam segala firmannya, Allah suci dari sifat dusta.
Dan sang Khaliq tidak akan pernah berbohong hanya untuk menghibur umatnya.
Lantas bagaimana? Apakah kita hanya akan berdiam diri
melihat kondisi ini? apakah karena kita tidak mengalaminya maka ini bukan
masalah kita? Ya , memang benar hal ini tidak menimpa kita, hal ini tidak
terjadi pada kita, namun suatu saat hal ini bisa saja terjadi pada kita, teman
kita bahkan keluarga kita, jika kita hanya berdiam diri.
Kalau begitu apa yang dapat kita lakukan sekarang? Apakah
solusi yang harusnya kita lakukan? Tentunya kita perlu tahu apakah penyebab
dari semua ini, Apakah akar permasalahannya. Apakah ini hanya masalah individu
saja? Apakah ini hanya masalah mental dari individu yang tidak bermoral? Atau
apakah ini hanya masalah akhlak saja?
Kalau saja kita mau berpikir lebih jernih, dan memandang
permasalahan ini secara mendasar dan menyeluruh, sesungguhnya kita akan
melihat, bagaimana sistem pendidikan hari ini yang berkiblat pada barat,
nyatanya telah gagal mencetak remaja-remaja berkarakter pemimpin. Yang ada
hanya remaja-remaja berkepribadian galau yang cengeng dan rendah semangat. Kita
juga akan melihat bagaimana sistem keamanan dan hukum saat ini tidak mampu
memberikan jaminan perlindungan dan begitu mudahnya diperjualbelikan.
Bagaimana sehingga orang tua terlalu sibuk bekerja dan mengabaikan
anak-anaknya? Demi memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mahal. Bagaimana
sehingga anak-anak tumbuh tanpa kasih sayang orang tua, yang akhirnya bersikap
anarkis dan bermental preman? bagaimana remaja saat ini menjadi sangat apatis
dan pragmatis dengan keadaan bangsanya?
Kalau sudah begini, apakah mungkin ini hanya masalah akhlak
individu saja? Sungguh, ini adalah sebuah masalah sistemik dan ideologis yang
sedang benar-benar dihadapi umat ini.
Masalah demi masalah yang terus melanda negeri ini, kasus
demi kasus yang terus terungkap namun tak pernah terhenti, dan kriminalitas
yang kini seolah menjadi hal yang biasa adalah sebuah bukti nyata gagalnya
sistem pemerintahan sekarang dalam mengatur semua aspek kehidupan.
“telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.(ar
ruum :41)
Hukum Allah telah kita tinggalkan, siroh nabi telah
kita lupakan, ayat al quran dan sunnah bahkan telah kita abaikan. Bagaimana
tidak, kita telah berhukum pada hukum buatan manusia yang dzolim dan inkar,
kita telah menerapkan sebuah sistem yang mengabaikan dan mencampakkan Allah dan
Rasul-Nya.
Maka pantaslah semua kerusakan ini terjadi.
“Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat)
dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang
berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan
pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah
tidak lengah dari apa yang kamu perbuat "(Al baqarah: 85)
Kemudian apa yang bisa kita lakukan sekarang? Akankah kita
hanya berdiam diri? Toh kita hanya seorang manusia biasa, tapi ingatlah
saudariku, kita adalah seorang muslim, adalah kewajiban kita untuk melaksanakan
apa yang telah Allah perintahkan.
Kembali pada ayat pertama tadi, “kuntum khoiru ummah”
bukanlah sebuah sanjungan biasa. Ini adalah sebuah motivasi yang seharusnya
mendidihkan semangat orang yang mendengarnya.
Tapi realitanya justru sebaliknya, maka ini sesungguhnya
adalah tamparan yang amat keras ke punggung kita. Ketika Allah mengatakan
kita sebagai ummat terbaik, maka wajib hukumnya untuk mewujudkannya. Bukan
malah pasrah dengan keadaan yang ada.
Dan sungguh Allah maha pemberi petunjuk, dalam ayat yang
sama Allah langsung menunjukkan tips-tipsnya...
“menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka,”
Jadilah senantiasa menyeru kepada yang ma’ruf
Jadilah senantiasa mencegah segenap kemunkaran
Dan.. jadilah senantiasa mengimani Allah Azza wa jalla ...
Lalu sudahkah kita menjadikan setiap getar nadi kita untuk menyeru
kepada yang ma’ruf?
Telah beranikah kita mencegah kemunkaran hingga ke akarnya?
Dan lebih dari itu, sudahkah kita betul-betul mewujudkan iman
kita?
Sedangkan kita masih pilih kasih dengan sebagian perintah-Nya,
sedangkan sebagian ayatnya kita terima, sedangkan sebagian yang lain kita
abaikan.
Setiap hari kita solat membaca doa ini
“Tunjukilah Kami jalan yang lurus,”
Kita minta agar kita ditunjukkan jalan Islam, tapi sungguh sangat
aneh, kita minta ditunjukkan jalan Islam tapi sistem Islam kita campakkan.
Untuk itu ikhwah fillah, sudah saatnya kita sadari, kehidupan yang lebih baik
itu sesungguhnya hanya dengan Islam, dan menjadi kewajiban kita untuk
memperjuangkannya. Namun dengan cara yang bagaimana? Tentunya dengan cara yang
telah diajarkan Rasulullah Saw, dengan mendakwahkan Islam ini secara pemikiran,
mengubah pemahaman masyarakat dan menanamkan bahwa Islam bukan sekedar agama
ritual yang berisi ibadah mahdoh saja, namun Islam merupakan sebuah sistem
kehidupan. Islam adalah Rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh alam, bukan
hanya untuk kaum muslimin. Islam mengatur semua aspek kehidupan dari bangun
tidur hingga membangun negara. Dari sistem ekonomi, sistem hukum, politik,
pemerintahan, kesehatan, hingga pendidikan. Maka sudah sepantasnya Islam ini
kita jadikan pedoman dalam hidup kita untuk mendapatkan kemuliaan dunia dan
akhirat. dan sudah saatnya kita mencampakkan sistem pemerintahan demokrasi
liberal dan ekonomi kapitalis ini untuk kehidupan yang lebih baik dengan
menerapkan syariah secara kaffah. Syariah Islam hanya bisa diterapkan di bawah
naungan Daulah Khilafah Islamiyyah. Wallahu
a’lam bishowab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar