Rabu, 02 April 2014

the best ummah..


         Bertolak dari sebuah ayat yang begitu menggetarkan hati, 
“kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.(QS. Ali Imran: 110)

“kuntum khoiru ummah” bukanlah sebuah pujian dan predikat biasa. Terlebih lagi jika yang memuji bukan sekedar pujaan hati, namun Sang pemilik hati. siapapun pasti bangga dibuatnya.
Tapi...
Melihat realita yang kini terjadi, Apakah umat Islam sekarang adalah umat yang terbaik. kita dihadapkan pada sebuah fakta bahwa kita (umat Islam) bukanlah umat yang terbaik!
Justru apa yang terjadi hari ini?  Penindasan, kemiskinan, keterbelakangan, pembunuhan hingga pemerkosaan bahkan menjadi hal yang biasa. Lebih miris lagi melihat kondisi remaja saat ini, setiap hari kita disuguhkan berita-berita mengenai perilaku remaja yang semakin hari semakin menyimpang, mulai dari tawuran pelajar yang makin marak terjadi hingga menimbulkan korban jiwa. Pelaku pornografi dan seks bebas yang sebagian besar dilakukan oleh remaja. Belum lagi kasus aborsi dan narkoba hingga pelacuran dibawah umur yang kini kian merebak. Apakah kita akan menutup mata dari semua ini?

Ikhwah fillah, kembali pada ayat pertama tadi, melihat kondisi umat Islam, para pemuda khususnya yang sedemikian parahnya ini. Bukankah ayat tadi kontradiksi dengan keadaan kita saat ini.
Kalau begitu, apakah ayat al quran tadi adalah bohong? mungkinkah Allah telah berbohong? Tapi apakah mungkin kita menafikkan sebuah pernyataan Allah? Maha Benar Allah dalam segala firmannya, Allah suci dari sifat dusta. Dan sang Khaliq tidak akan pernah berbohong hanya untuk menghibur umatnya.
Lantas bagaimana? Apakah kita hanya akan berdiam diri melihat kondisi ini? apakah karena kita tidak mengalaminya maka ini bukan masalah kita? Ya , memang benar hal ini tidak menimpa kita, hal ini tidak terjadi pada kita, namun suatu saat hal ini bisa saja terjadi pada kita, teman kita bahkan keluarga kita, jika kita hanya berdiam diri.
Kalau begitu apa yang dapat kita lakukan sekarang? Apakah solusi yang harusnya kita lakukan? Tentunya kita perlu tahu apakah penyebab dari semua ini, Apakah akar permasalahannya. Apakah ini hanya masalah individu saja? Apakah ini hanya masalah mental dari individu yang tidak bermoral? Atau apakah ini hanya masalah akhlak saja?
Kalau saja kita mau berpikir lebih jernih, dan memandang permasalahan ini secara mendasar dan menyeluruh, sesungguhnya kita akan melihat, bagaimana sistem pendidikan hari ini yang berkiblat pada barat, nyatanya telah gagal mencetak remaja-remaja berkarakter pemimpin. Yang ada hanya remaja-remaja berkepribadian galau yang cengeng dan rendah semangat. Kita juga akan melihat bagaimana sistem keamanan dan hukum saat ini tidak mampu memberikan jaminan  perlindungan dan begitu mudahnya diperjualbelikan. Bagaimana sehingga orang tua terlalu sibuk bekerja dan mengabaikan anak-anaknya?  Demi memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mahal. Bagaimana sehingga anak-anak tumbuh tanpa kasih sayang orang tua, yang akhirnya bersikap anarkis dan bermental preman? bagaimana remaja saat ini menjadi sangat apatis dan pragmatis dengan keadaan bangsanya?
Kalau sudah begini, apakah mungkin ini hanya masalah akhlak individu saja? Sungguh, ini adalah sebuah masalah sistemik dan ideologis yang sedang benar-benar dihadapi umat ini.
Masalah demi masalah yang terus melanda negeri ini, kasus demi kasus yang terus terungkap namun tak pernah terhenti, dan kriminalitas yang kini seolah menjadi hal yang biasa adalah sebuah bukti nyata gagalnya sistem pemerintahan sekarang dalam mengatur semua aspek kehidupan.

“telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.(ar ruum :41)

 Hukum Allah telah kita tinggalkan, siroh nabi telah kita lupakan, ayat al quran dan sunnah bahkan telah kita abaikan. Bagaimana tidak, kita telah berhukum pada hukum buatan manusia yang dzolim dan inkar, kita telah menerapkan sebuah sistem yang mengabaikan dan mencampakkan Allah dan Rasul-Nya.
Maka pantaslah semua kerusakan ini terjadi.

“Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat "(Al baqarah: 85)

Kemudian apa yang bisa kita lakukan sekarang? Akankah kita hanya berdiam diri? Toh kita hanya seorang manusia biasa, tapi ingatlah saudariku, kita adalah seorang muslim, adalah kewajiban kita untuk melaksanakan apa yang telah Allah perintahkan.
Kembali pada ayat pertama tadi, “kuntum khoiru ummah” bukanlah sebuah sanjungan biasa. Ini adalah sebuah motivasi yang seharusnya mendidihkan semangat orang yang mendengarnya.
Tapi realitanya justru sebaliknya, maka ini sesungguhnya adalah tamparan yang amat keras ke punggung kita. Ketika  Allah mengatakan kita sebagai ummat terbaik, maka wajib hukumnya untuk mewujudkannya. Bukan malah pasrah dengan keadaan yang ada.
Dan sungguh Allah maha pemberi petunjuk, dalam ayat yang sama Allah langsung menunjukkan tips-tipsnya...
“menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka,”

Jadilah senantiasa menyeru kepada yang ma’ruf
Jadilah senantiasa mencegah segenap kemunkaran
Dan.. jadilah senantiasa mengimani Allah Azza wa jalla ...
Lalu sudahkah kita menjadikan setiap getar nadi kita untuk menyeru kepada yang ma’ruf?
Telah beranikah kita mencegah kemunkaran hingga ke akarnya?
Dan lebih dari itu, sudahkah kita betul-betul mewujudkan iman kita?
Sedangkan kita masih pilih kasih dengan sebagian perintah-Nya, sedangkan sebagian ayatnya kita terima, sedangkan sebagian yang lain kita abaikan.
                Setiap hari kita solat membaca doa ini
“Tunjukilah Kami jalan yang lurus,”
Kita minta agar kita ditunjukkan jalan Islam, tapi sungguh sangat aneh, kita minta ditunjukkan jalan Islam tapi sistem Islam kita campakkan.
                Untuk itu ikhwah fillah, sudah saatnya kita sadari, kehidupan yang lebih baik itu sesungguhnya hanya dengan Islam, dan menjadi kewajiban kita untuk memperjuangkannya. Namun dengan cara yang bagaimana? Tentunya dengan cara yang telah diajarkan Rasulullah Saw, dengan mendakwahkan Islam ini secara pemikiran, mengubah pemahaman masyarakat dan menanamkan bahwa Islam bukan sekedar agama ritual yang berisi ibadah mahdoh saja, namun Islam merupakan sebuah sistem kehidupan. Islam adalah Rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya untuk kaum muslimin. Islam mengatur semua aspek kehidupan dari bangun tidur hingga membangun negara. Dari sistem ekonomi, sistem hukum, politik, pemerintahan, kesehatan, hingga pendidikan. Maka sudah sepantasnya Islam ini kita jadikan pedoman dalam hidup kita untuk mendapatkan kemuliaan dunia dan akhirat. dan sudah saatnya kita mencampakkan sistem pemerintahan demokrasi liberal dan ekonomi kapitalis ini untuk kehidupan yang lebih baik dengan menerapkan syariah secara kaffah. Syariah Islam hanya bisa diterapkan di bawah naungan Daulah Khilafah Islamiyyah. Wallahu a’lam bishowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar